BUDAYA PIDIE JAYA, MEUREDU - Bhayangkara Seulawah Expo (BSE) 2022 yang diselenggarakan di Stadion Harapan Bangsa, Lhong Raya, pada tanggal 16 Juli s.d 21 Juli 2022 menghadirkan sejumlah acara.
Event ini menghadirkan beberapa kegiatan yang diperlombakan dengan konsep gabungan islami seperti lomba shalawat, musik-tari lokal dan nasional, serta kuliner mulai dari khas Aceh, Nasional, bahkan Internasional.
Pada kesempatan ini, Polres Pidie Jaya melalui Sanggar Meurah Seutia dibawah naungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan juga turut memeriahkan BSE 2022 dengan penampilan Tari Teumampoe, Senin (18/7/2022).
Berdasarkan sejarahnya, Tari Teumampoe sendiri dulu dimainkan pada saat panen raya tiba, dalam acara panen raya jeu’e (tampi) digunakan untuk membersihkan padi yang telah dirontokkan agar tidak bercampur dengan sisa-sisa batang dan daun padi dalam bahasa Aceh kegiatan tersebut disebut Keumeurui, Setelah melakukan aktifitasnya untuk menghilangkan lelah seraya menghibur diri para perempuan berjumlah 7 orang menari-nari sambil memainkan tampi (Jeu’e) dengan diiringi oleh syair-syair. menampi beras ini memiliki makna yang sangat banyak untuk kehidupan sehari-hari yakni memisahkan antara beras yang baik dan buruk begitupun dalam kehidupan bermasyarakat kita dapat memisahkan antara kebaikan dan keburukan.
Koordinator Sanggar Meurah Seutia, Saputra Mustafa menjelaskan, proses latihan Tari Teumampoe memakan waktu selama 3 minggu. Selama proses persiapan ini berlangsung, kesulitan yang dihadapi adalah melatih gerakan dikarenakan penari belum memiliki dasar Tari Teumampo.
Dikarenakan Tari Teumampo merupakan tarian khas Pidie Jaya yang hampir punah, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pidie Jaya melalui Sanggar Meurah Seutia berusaha untuk terus menciptakan kader penari sebagai usaha penyelamatan dan pelestarian seni tradisional agar tidak hilang tergerus perkembangan zaman. Hal ini juga sejalan dengan tujuan sanggar agar generasi muda Pidie Jaya dapat lebih menguasai gerakan Tarian Teumampoe sehingga dapat diajarkan kepada masyarakat yang lebih luas agar tarian ini bisa dimainkan oleh banyak orang.
Pemusik Sanggar Meurah Seutia, Nazibullah mengungkapkan, besar harapan kami untuk dapat meningkatkan kegiatan apresiasi seni seperti ini sehingga proses latihan yang telah dilakukan mendapatkan panggung untuk pementasan guna sabagai sarana promosi dan menjaga eksistensi kesenian daerah.(*)
0 Komentar