MAKAM KUNO DAYAH KRUET : Gambaran persebaran pemukiman dan status sosial masyarakat Meureudu abad ke- 16 Masehi

 Nama situs : Makam Kuno Dayah Kruet

Alamat

Desa/Kelurahan : Gampong Dayah Kruet

Kecamatan : Meurah Dua

Kabupaten/Kota : Pide Jaya

Provensi         : Aceh

Koordinat/UTM : 05’ 24’ 70.0” oLU – 96’ 26’ 00.1” oBT

Ketinggian : 26 mdpl

Luas situs : 7 x 8 m

Bahan utama          : Batu

Jenis nisan : Tipe E


Batas 

Utara : Rumah warga

Selatan         : Rumah warga

Timur : Kebun warga

Barat : Jalan dan sekolah

 


Deskripsi: 

Situs makam kuno Dayah Kruet terletak di desa Dayah Kruet Kecamatan Meurah Dua Kabupaten Pidie Jaya. Komplek makam ini berada pada koordinat 05’ 24’ 70.0” oLU – 96’ 26’ 00.1” oBT dengan ketinggian 26 meter di atas permukaan laut. Spesifiknya, situs ini berada di area perumahan warga. Sisi utara dan selatan situs berbatasan dengan rumah warga, sisi timur berbatasan dengan kebun warga dan di sisi barat berbatasan lansung dengan jalan dan sekolah.


Situs ini berupa sebuah gundukan tanah seluas 7 x 8 meter. Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya telah memagari dan memasang panplet informasi guna menjaga kelestariannya. Pada situs ini ditemukan tiga buah batu nisan pipih (Othman tipe E) dengan posisi telah mengalami transformasi (Yatim 1988). Semasa ditemukan, ketiga nisan ini telah jatuh dan Sebagian badannya terbenam ke dalam tanah serta ditutupi rerumputan. Atas dasar pelestarian, ketiga batu nisan tersebut di angkat ke permukan untuk ditata ulang demi menjaga kelestariannya. 


Secara spesifik, nisan ini menandai dua buah makam, makam 1 ditandai dua batu nisan sementara satu makam 2 hanya tersisa satu batu nisan sebagai penandanya. Dua buah nisan pada makam pertama memiliki ukuran yang sama, tingginya 55 cm, panjang 22 cm dan lebar 10 cm. Nisan kepala penanda makam 1 memiliki inskripsi kaligrafi yang dilukis di dalam panil pintu Aceh (pintô Aceh) sementara tiga sisi lainnya lagi polos tanpa inskripsi dan ornament. Namun, inskripsi khat naskhi pada nisan kepala ini tidak lagi dapat diidentifikasi karena permukaannya telah sangat aus. Kemungkinan penyebabnya adalah karena terbenam ke dalam tanah dalam jangka waktu lama. Sementara nisan kaki penanda makam 1 polos tanpa hiasan. 

 

Hal serupa juga terjadi di batu nisan kepala penanda makam 2. Permukaan nisan telah aus karena terbenam ke dalam tanah. Tinggi nisan ini adalah 60 cm, panjang 22 cm dan lebar 17 cm. Menariknya, keempat sisi badan nisan memiliki panil tiga baris bergaya pintu Aceh (pintô Aceh) (Herwandi 2003). Kesemua panil tersebut kosong tanpa inskripsi.


Analisis

Tidak ada petunjuk khusus yang dapat digunakan untuk menelusuri pemilik makam maupun konteksnya dengan situs ini secara spesifik. Namun, berdasarkan morfologinya ketiga batu nisan ini mewakili abad ke-16 Masehi. 


Menarik untuk diperhatikan di situs ini adalah kehadiran batu nisan polos serta nisan dengan panil tetapi tanpa inskripsi. Yatim (1988), pakar batu nisan Aceh asal Malaysia memiliki pandangan khusus terkait kasus ini. Othman berpendapat bahwa batu nisan biasanya dibuat atas dasar pemesanan dari pelanggan. Kadangkala, nisan belum selesai dibuat telah dipakai atas alasan tertentu sehingga inskripsi dan ornamennya tidak tersedia. Ada pula yang memesan batu nisan polos tanpa hiasan atas pertimbangan ekonomis. Merujuk kepada hipotesis tersebut bahwa agak memastikan alasan mana yang sesuai atas kasus di situs makam kuno Dayah Kruet. Namun, panil-panil yang begitu rapi pada salah satu nisan tersebut menunjukkan bahwa nisan ini dirancang untuk dipahatkan inskripsinya di dalam panil. Berkemungkinan, atas beberapa pertimbangan sehingga inskripsi tersebut tidak hadir di batu nisan pipih tersebut. 


Selain itu, keadaan nisan di situs ini memberi gambaran tentang keadaan sosial masyarakat di Meureudu di abad ke-16 Masehi. Variasi batu nisan beserta ornamennya yang tersebar di kawasan ini adalah gambaran paling nyata tentang persebaran pemukiman penduduk beserta status sosialnya pada tahun 1500an Masehi. Masa ini, Meureudu sebagai sebuah wilayah di bawah kekuatan politik kesultanan Aceh (Said 1981).



Referensi

Herwandi. 2003. Bungong Kalimah: Kaligrafi Islam dalam Balutan Tasawuf Aceh Abad ke-16 - 18 M. Padang: Andalas University Press.

Said, Mohammad. 1981. Aceh Sepanjang Abad. Medan: Waspada.

Yatim, Othman Mohd. 1988. Batu Aceh: Early Islamic Gravestones in Peninsular Malaysia. Kuala Lumpur: Museum Association of Malaysia.


Referensi


A picture containing grass, outdoor, green, plant

Description automatically generated A picture containing grass, outdoor, lush

Description automatically generated

Kondisi situs sebelum dibersihkan (kiri) dan situs pasca pembersihan (kanan)




A picture containing grass, outdoor, building

Description automatically generatedA picture containing grass, outdoor

Description automatically generated




Nisan kepala makam 1 berbentuk pipih (Othman tipe E) bermotif kaligrafi sisi selatan (kiri) dan sisi utara (kanan)




A picture containing grass, outdoor, mammal

Description automatically generated





Nisan kaki makam 1 berbentuk pipih (Othman tipe E)







A picture containing grass, building, cage

Description automatically generatedA picture containing grass, outdoor, cat, stone

Description automatically generated




Nisan kepala penanda makam 2 berbentuk pipih (Othman tipe E) dengan panil tanpa inskripsi


Posting Komentar

0 Komentar

advertise

Menu Sponsor

Subscribe Text

Ikuti Channel YouTube Budaya Pijay