11 Juli 1405: Penjelajah Tiongkok Cheng Ho memulai pelayaran pertamanya ke daerah-daerah di Samudra Hindia atas perintah Kaisar Yongle

Budayapijay.or.idCheng Ho, yang juga dikenal sebagai Zheng He, adalah seorang penjelajah terkenal pada masa Dinasti Ming di Tiongkok. Ia lahir pada tahun 1371 di Provinsi Yunnan dan menjadi salah satu dari sedikit Muslim yang memegang posisi tinggi di pemerintahan. Kaisar Yongle mengakui bakat Cheng Ho dan mengangkatnya sebagai komandan armada untuk menjelajahi lautan dan memperluas pengaruh Tiongkok di dunia.

merdeka.com

Pelayaran pertama Cheng Ho dimulai pada tahun 1405 dengan tujuan utama untuk memperkuat hubungan politik, ekonomi, dan budaya Tiongkok dengan negara-negara di sekitar Samudra Hindia. Armada Cheng Ho terdiri dari kapal-kapal raksasa yang dikenal sebagai "haram besar" yang memiliki panjang mencapai 120 meter. Armada ini terdiri dari sekitar 27.000 awak kapal, termasuk pelaut, tentara, diplomat, dan para ahli dalam berbagai bidang.

Selama pelayarannya, Cheng Ho mengunjungi dan berdagang dengan banyak negara dan kota pelabuhan di Asia Tenggara, India, Persia, Arab, dan bahkan Afrika Timur. Armadanya menghimpun kekayaan, sumber daya alam, dan barang-barang langka dari daerah-daerah yang dikunjungi, sambil menjalin hubungan diplomatik dengan negara-negara tersebut.

Salah satu prestasi terbesar Cheng Ho adalah ekspedisi ketujuhnya pada tahun 1431. Armadanya berhasil mencapai pantai timur Afrika dan berlabuh di kota Malindi, yang terletak di sekarang Kenya. Ekspedisi ini menunjukkan betapa luasnya pengaruh Tiongkok pada saat itu, karena Cheng Ho berhasil menjalin hubungan dengan penguasa-penguasa setempat dan mendirikan beberapa markas dagang Tiongkok di wilayah tersebut.

Meskipun Cheng Ho dan armadanya melakukan pelayaran yang luas dan sukses, pelayaran mereka bukanlah upaya kolonisasi atau penjajahan. Sebaliknya, mereka lebih berfokus pada diplomasi, perdagangan, dan pertukaran budaya antara Tiongkok dan negara-negara lain. Cheng Ho mengutamakan pendekatan damai dan adil dalam hubungannya dengan bangsa lain, yang membuatnya dihormati dan diakui di seluruh dunia.

Namun, setelah beberapa dekade berlayar, pelayaran Cheng Ho akhirnya berakhir. Setelah kematian Kaisar Yongle pada tahun 1424, pemerintah Tiongkok berubah kebijakannya dan lebih fokus pada pertahanan daratan. Armada besar yang membutuhkan sumber daya yang besar untuk dibiayai akhirnya dibongkar, dan Tiongkok menarik diri dari upaya penjelajahan maritim.

kompas.com

Meskipun demikian, pelayaran Cheng Ho memiliki dampak yang signifikan dalam sejarah. Mereka memperluas pengetahuan Tiongkok tentang dunia luar, memperkaya budaya Tiongkok dengan pengaruh luar, dan meningkatkan posisi Tiongkok sebagai negara yang kuat dan berpengaruh. Selain itu, penjelajahan Cheng Ho juga membuka jalur perdagangan baru dan memperkuat hubungan antara Tiongkok dan negara-negara di Asia dan Afrika.

Dalam rangkaian pelayarannya yang luar biasa, Cheng Ho meninggalkan warisan penting bagi bangsa Tiongkok dan sejarah penjelajahan dunia. Kisah keberaniannya dan dedikasinya dalam menjalin hubungan antarbangsa menginspirasi generasi berikutnya untuk terus menjelajahi dan menghubungkan dunia, serta memperdalam pemahaman akan keragaman budaya yang ada di dalamnya.

Posting Komentar

0 Komentar

advertise

Menu Sponsor

Subscribe Text

Ikuti Channel YouTube Budaya Pijay