DARI BANDAR BARU KE BANDAR DUA

 DARI BANDAR BARU KE BANDAR DUA* 

Goresan pena: WDA 

Sama Indra membuka kisah Sanghela melahirkan Pedir dan Meureudu Dalam rangkulan Gunong Peut Sagoe di selatan Menantang Selat Malaka ke utara 

Darul Munawwarah di Pintu Timur Jeumala Amal di Pintu Barat 

Tumpukan keramik di bibir Kuala Njong Saksi bisu singgahnya para saudagar dari berbagai penjuru dunia ratusan tahun lalu 

Puluhan titik makam kuno di Jangka Buya Bukti otentik munculnya wilayah kosmopolitan ini ber-abad lampau 

 Tanah ini ditakdirkan tempat bercokolnya beragam nilai dan norma hidup Semua itu terekam jelas dalam cita rasa mie Aceh, bu briyani, kuah dalica, cane, dan apom 

Glee Raweu nan eksotis Menyaksikan kegigihan niat dan keteguhan tekad Tgk. Japakeh 

Mendidik generasi mujahid yang tangguh Pantang menyerah sebelum berjuang 

Lebih baik putih tulang daripada putih mata Udeep saree, matee syahid 

Sejarah baru, ditorehkan Bersama 11 daerah di timur Nusantara 3 di swarnadipa dan 1 di tanah Pasundan Pidie Jaya membulatkan tekad, untuk mandiri di segala bidang sejak dwi windu yang lalu

 Peugah lagee buet, peu buet lagee na Begitu pesan semangat para pendahulu 222 gampong, di 34 mukim Dalam bingkai 8 kecamatan, menjadi modal vital Rumah laksana nirwana bagi 162.771 penduduk 

Dari Bandar Baru ke Bandar Dua 

71 TK berjejer rapi Diikuti 118 SD/ Sederajat 50 SMP/ Sederajat, dan 32 SMA/ Sederajat 

Harusnya, 

tak ada lagi generasi muda kita yang putus sekolah 

Mestinya, 

angkatan kerja yang menganggur Jauh lebih kecil dari angka sekarang 

Umi, Abi Machik, Abuchik 

Kami sudah akrab dengan taburan sampah setiap hari Tak cukupkah belasan tahun sekolah Melatih tangan kita untuk menabung sampah ke tempatnya??? Di hutan, di sawah, di sungai, di pantai Di sepanjang jalan Apakah tong sampah kita seluas itu??? 

Adoe, Aduen Cutkak, Cutdek 

Geutanyoe Lahee bak nanggroe teuleubeh Jangan-lah kita berjoget-joget TikTok Jangan-lah kita Sok Luwe Puntong di tempat umum Jangan biarkan masjid dan meunasah kita sepi di waktu shalat Jangan sampai, majelis beut di gampong tanyoe, tutop karena hana ureung jak

 *Antara Blang Briweuh dan Blang Beuracan, Dini Hari 15 Juni 2023, Dua windu Kabupaten Pidie Jaya 

Puisi ini pertama kali dibacakan di depan umum pada malam Senin/ 18 Juni 2023 oleh: Darul Qutni bin Murdaini (Kls 3, SDN 7 Meureudu), Kayla Syakira binti Zulfikri (Kls 4, SD IT An-Nur), Azzahra Aisyila Rahma binti Ruslan (Kls 5, SDN 7 Meureudu) mewakili putra/i terbaik Gampong Kudrang, Kec. Meureudu di atas panggung seni budaya dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke 16 Kabupaten Pidie Jaya di Kawasan Pantai Wisata Islami, Gampong Sagoe, Kec. Trienggadeng, Kabupaten Pidie Jaya.

Posting Komentar

0 Komentar

advertise

Menu Sponsor

Subscribe Text

Ikuti Channel YouTube Budaya Pijay