Pertunjukan Seni Tutur Tradisi Kontingen Pidie Jaya

Budayapijay.or.idSastra Aceh telah berkembang sejak ratusan tahun lalu. Dalam perkembangananya, sastra Aceh wujud menjadi:

  1. Seumapa: tegur sapa
  2.  Hikayat: riwayat masa lalu
  3. Nazam: syair-syair keagamaan
  4. Ca’e: syair bebas secara spontan
  5. Meurukon: Tanya jawab rukun islam/ keagamaan
  6. Dodaidi Aneuk: Nasihat orang tua kepada anak
  7. Narit Maja: Pribahasa Aceh
  8.  Hiem: Teka-teki Aceh
  9. Meurajah: Syair-syair sendu untuk pengobatan
  10. Boh Gatok: Cerita Rakyat/ Legenda
  11. Syahi Panyang: Syair yang digunakan dalam Seudati

Pidie Jaya terkenal dengan penutur Ca’e, seperti: Alm. Syeh Lah Bangguna dan Syeh Rih Meureudu. Ca’e/Syair spontan adalah jenis sastra tutur Aceh yang hampir punah. Syair ini lahir sesuai dengan situasi dan kondisi yang dihadapi si penutur dan dapat menyesuaikan dengan judul atau tema sebuah kegiatan. Syair ini muncul dari pikiran si penutur secara spontan tanpa konsep lebih dulu dan bukan hafalan (karang lam eu). Pada PKA 8 tahun 2023 dua orang penutur Ca’e dari Pidie Jaya yaitu Syeh Di Nanggroe Meureudu dan Syeh Muhammad Pijay akan menampilkan syair spontan yang berkaitan dengan tema “Rempahkan Bumi, Pulihkan Dunia”.

Syair ini bersajak ab-ab dengan kata-kata Bahasa Aceh dan didalamnya terdapat kalimat-kalimat yang mengunakan buhu-buhu untuk memperindah khas sastra Aceh. Syair spontan ini merupakan warisan endatu yang sudah ada sejak ratusan tahun lalu. Pengunaannya biasa di acara pertemuan baik formal maupun non formal, seperti: pesta pernikahan, sosialisasi, seminar, dll.





Posting Komentar

0 Komentar

advertise

Menu Sponsor

Subscribe Text

Ikuti Channel YouTube Budaya Pijay